Jumat, Agustus 20, 2010

ITU DULU... by. Ramadhian Fadillah

Raungan pesawat pancar gas Mig 19, Mig 17 dan Mig 21 milik Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) pernah menggetarkan langit Asia. Kapal-kapal perusak milik Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) diakui sebagai salah satu yang terkuat di Bumi bagian Selatan.

Tapi itu dulu, tahun 1960an. Sejarah emas yang sulit terulang kembali.

Jangankan Malaysia, Australia pun ketar-ketir menyaksikan gelar pasukan RI. Amerika Serikat saat itu mengakui Indonesia Indonesia membangun angkatan perangnya dengan baik.

Tapi itu dulu. Sekarang pesawat tempur terbaik di eranya itu sudah masuk museum. Sebagian dipajang di depan markas TNI AU. Bukti tentara udara kita juga pernah berjaya.

Kapal-kapal perang dan panser milik TNI AL pun sudah menua. Menjadi besi tua dan teronggok di galangan.

40 Tahun lalu, mana berani Malaysia macam-macam. Kalau tidak dibantu pasukan elit Special Air Services (SAS) Inggris, Selandia Baru dan Australia, mana berani mereka menatap RPKAD atau pasukan PGT kita.

Dulu mana berani kapal Malaysia macam-macam di perairan RI. Apa mau dihantam kanon raksasa kapal-kapal perang kita?

Tapi itu dulu.. Sekarang Malaysia saja berani melecehkan kedaulatan RI. Bangsa besar ini dihinakan dan harus memohon-mohon lewat jalur diplomasi.

Jika ini terjadi 40 tahun lalu, pasti rakyat berkumpul di Lapangan Ikada dan berteriak "Ganjang Malajsia!" Dan teriakan itu menggema hingga Kuala Lumpur. Membuat pejabat negeri jiran itu berkeringat pucat.

Tapi itu dulu... Saat Bapak bangsa punya sikap. Berani mengambil sikap dalam percaturan politik internasional. Bukan duduk diam tertunduk dan menurut.

Itu dulu...

Jadi, dirgahayu ke-65 Indonesiaku tercinta... Semoga macan Asia ini bisa mengaum kembali...

Tidak ada komentar: