Jumat, Mei 21, 2004


TERSENTAK ANUGRAH


Lamunan kutersentak saat rindu hilang
Tertatap lengah pada wujud
Tak sadar aku terbentur gubahan itu
Bernuansa kehidupan yang fana
Saat perih menjerit
Karna kisah lama

Tertatih kupeduli
Susuri dendang irama bayu
Raih sepupus angan

Dikala kemarau mengundang hujan
Kala rindu hilang senyap
Kenduri berdaulat jadi mimpi
Yang kan berwujud keesaan
Rona itu berseri bak tujuan
Menyingsing galau menerjang hati

Walau ku tau pungguk rindukan bulan
Kebesaran hatilah menyemai setia
Diantara serpihan noda noda yang meraja

Asa ini kan menjadi sejarah dalam memori
Yang abadi

Tidak ada komentar: